Menemuimu lewat ziarah ingatan, yang terjadi justru rindu
yang kian membuncah dan hujan yang tak mampu kubendung, turun di sudut mata. Tak
ada yang bisa kulakukan selain membiarkan kenangan kita memelukku erat. Hingga sesak.
Hingga hanya bait-bait do’a yang mampu kulirihkan : Raja Semesta, jadikanlah
kerinduan ini sebagai do’a untuk kebahagiaan Ayah disana. Dan biarkan tiap
butir air mata ini menjelma menjadi malaikat yang menemaninya.
Ayah, kutitipkan rindu dalam tiap sujudku. Dan surat ini,
kutitipkan pada Sang Pemilik Kata, Pemilik Segala, aku percaya Dia
menyampaikannya.
Salam rindu, bocahmu - iah -
Rumah Nebula, 15 Juni 2014
0 komentar :
Posting Komentar
komentar yg membangun yach..