PUISI SEPI
Puisiku adalah sepi
sepi yang menari-nari pada lorong waktuku
sepi yang berkicau di pagiku
sepi yang menyatu dalam pekat di malamku
puisiku adalah sepi
sepi yang menghuni jiwaku.
Ruang TV, 03 Sept'13
TENTANG SANDAL JEPIT HIJAU MUDA ITU
Tentang sandal jepit hijau muda yang kau beli untukku di Simpang Jodoh itu
masih kuingat senyum mengembang di wajahmu kala melihat ia bertengger manis di kakiku
: "moga kita berjodoh ya dek," ucapmu yang disambut senyuman penjual rujak bercahaya lampu sentir
kuamini dengan tersipu
tentang sandal jepit hijau muda yang kau beli untukku di Simpang Jodoh itu
tinggal ia yang tertinggal bersama lilin ulang tahun berangka 22
tinggal ia yang tertinggal dari jodoh pertemuan yang tak sampai ke pelaminan
tinggal ia yang tertinggal sebagai saksi kenangan yang tak ingin dikenang
tentang sandal jepit hijau muda yang kau beli untukku di Simpang Jodoh itu
ia tak lagi jadi barang kebanggaan
barang bagus yang tiba-tiba jadi rongsokan
teronggok berkawan debu di kotak dalam gudang
Rumah Nebula, 11 Apr'14
TENTANG HUJAN MALAM ITU
Tentang hujan malam itu yang turun dari mataku
rintiknya membuat jiwaku tandus namun menyuburkan luka yang kau tanam di taman hati
tahukah bagaimana kini ia tumbuh?
ia tumbuh dengan duri yang menyakiti dirinya sendiri
melahirkan perih yang terus-menerus menyayat
tentang hujan malam itu yang turun di mataku
moga tak menghadirkan petir yang bisa menyambarmu kapan saja.
Rumah Nebula, 11 Apr'14
NB : Dimuat di harian Analisa, Rabu 23 April 2014
Meski ane tidak terlalu paham akan puisi.. tapi saya tetap mengatakan Kerenn... :)
BalasHapusdan mantap 3 puisi di publish di harian Analisa..
hehehheee.. thank you..thank you... masih kalah keren lah sama Medan Wisata :D
HapusMantap puisinya, terus berkarya Mba :D
BalasHapusterima kasih mas Salman, masih terus belajar nih :)
Hapus