NESTAPA CINTA
Inikah gerangan nestapa cinta?
Saat rindu tak mampu beranjak untuk menyulam temu
Oh malam kenapa kau harus datang?
Hatiku meradang bersebab ia yang kini tak lagi bertandang
Andai selamanya matahari tak beranjak
Pastilah bisa kuhapus jejak
Ia yang kini tak berjejak.
07 Mei’11
TANYA
Kembali pada tanya
Berujung pada tanya
Lupakah?
Aku tak pernah punya jawab atas segala tanya.
Medan, 04 Okt’11
RINDU YANG BAGAIMANA
Rindu yang bagaimana yang tak boleh ada?
Ia yang pernah membuatmu menangis
Haruskah kutiadakan rindu ini deminya?
Medan, 09 Okt’11
PENGKHIANATAN
Genggamanmu menjauh
Meninggalkan ketakmampuan padaku
Tuk lanjutkan langkah yang tinggal sejengkal
Kenapa sedini itu kasihmu lekang?
Langkahmu menghilang
Tubuhku ambruk perlahan
Di depan mata
Bahagia beranjak sambil mencela
Aku tlah kalah.
Teras mungil, 30 Jan’09
PERPADUAN LUKA
Irama hujan gemeretak menerjang atap
Lagu sendu menggema dari kamar sempit nan pengap
Menguap menyatu bersama derai-derai air
Tangis alam
Tangis hati
Perpaduan luka pedih yang sempurna.
Kamar ke-6, 02 Maret’09
CERITA SUBUH
Pemujaan dimulai
Berlomba-lomba mendengungkan puji
Lelap merayap pergi
Sebagian masih terperangkap di dalamnya
Bercumbu dengan mimpi
Sebagian memilih terjaga
Menyapa dingin yang suci
Mengayu langkah-langkah kecil
Di antara kantuk yang merasuk
Di antara mimpi yang merayu
Di antara harap dalam senyap
Langkah-langkah merayap
Mendekat
Masuk.
Medan, 22 Jun’11
NB : Dimuat di harian Analisa edisi Minggu, 30 Maret 2014 pada rubrik TRP (Puisi Kita)
0 komentar :
Posting Komentar
komentar yg membangun yach..