Muara rinduku, sengaja tak kukirimkan kabar
lewat rangkaian huruf-huruf dalam catatan kisah kita ini. Kau tau kenapa?
Tidak. Kurasa kau tidak tau. Kau tidak tau betapa aku membenci ketakpastian.
Dan semua tentang kita adalah ketakpastian. Semua tentang kita adalah tentang
permainan waktu. Waktu yang seringkali mempecundangi. Muara rinduku, anggap
saja kealpaan ceritaku adalah setitik gunda akan waktu yang tak mengijinkan sua
kita malam kemarin. Kau pastilah tau, rinduku menggunung. Dan waktu tak mau
tau. Kau pun memilih mengikuti aturan waktu. Ah, aku harus bilang apa. Aku
harus bagaimana saat waktu memaksaku membangun lebih tinggi lagi bangunan
rindu.
0 komentar :
Posting Komentar
komentar yg membangun yach..