KRONIS
Tulang belulang tinggal tubuhmu
Nafas yang hanya tampak satu satu
Jantung yang seperti tak berdetak
Hatiku sesak beranak pinak
Tak kuasa memandang barang sejenak
Juni 2008
LANGIT
Jingga
Emas
Biru
Putih
Hitam
Luas
Misteri
Awan
Kabut
Aku berada di bawahnya
12 Apr’09
TAK PERNAH
Kapan aku mengeluh akan sikapmu?
Tak pernah walau teramat sering sikapmu membuatku trenyuh
Kapan aku pernah tak setia?
Tak pernah sekalipun meski selingkuhmu tak terhitung
Kapan aku pernah berhenti mencintaimu?
Tak pernah…
Tak akan pernah.
07 Maret 2008
ROMAN HATI
Hatiku tertutup kabut
Setelah kemarin ia digantungi mendung
Gerimis mulai turun dari langit hati
Melahirkan perih yang menganak sungai menghias wajah
Sendu
Hatiku beku dalam panasnya bara luka
Dan dingin dalam kemarau cinta yang berkepanjangan
Hujan nestapa kian mengobrak-abrik jiwa
Membanjiri hati dengan lara yang parah.
Deutschabteilung, den 29.März 2008
KEMELUT BAYANG
Bayangmu hadir saat rindu itu menggoda
Kenangan meraja laksana pisau tajam yang menusuk relung-relung jiwa
melahirkan perih dan keraguan
akan jalinan yang tak pasti.
MEMBATU
Sebilah luka mengiris dada
Mencincang-cincang hati yang belum sempat kuamankan
Darah sembilu mengalir deras
Berlomba-lomba merendam tubuh dalam lautan nafas penghianatan.
Keangkuhan senantiasa mengobarkanku
Untuk tetap pada keegoisan
Lalu membakarku hidup-hidup
Bersama ego dan angkuh yang tetap membatu.
Egoku membatu
Angkuhku membatu
Lukaku membatu
Semuanya menyatu
Melebur menjadi desah kematian yang membunuhku.
Nb : dimuat di Sumut Pos, Minggu 19 Juni 2011
Nb : dimuat di Sumut Pos, Minggu 19 Juni 2011
0 komentar :
Posting Komentar
komentar yg membangun yach..