BALADA AIR DAN KEMARAU
Kering!
Haus yang tak tertahan
Kemarau yang tak kunjung berakhir
Kemanakah perginya air?
Lupakah ia jalan kerumahku?
Kulihat rumah di sebelah terendam banjir
Keruh penuh bakteri
Tapi tak setitik airpun merembes kerumahku
Kulihat rumah di belakangku diguyur hujan deras
Petir melambai kesana-kemari
Tapi dirumahku
Sang surya menyengat sombong
Rumah di depanku lebih parah lagi
Tak ada kehidupan di sana
Hanya tanah gurun yang beterbangan tersapu angin
Sampai di sini umur manusia?
Unimed, 31 Mei 2008
HUJAN KEHILANGAN
Gerimis meriah soreh ini
Kuberteduh di bawah pohon tempat kau selalu menungguku
Tiada siapapun
Bahkan bayangmupun tak muncul sekedar menghibur hati
Rintik kian deras
Pohon tempat kita biasa berteduh telah pias
Begitupun aku yang telah kuyup
Mandi hujan kehilangan.
Aksara, 31 Mei 2008
PENGGUSURAN
Langit menghitam di atas kuburan mati
Bunga kamboja bermekaran
Mengundang maut kedua yang sengaja disembunyikan
Raga membungkuk di belakang nisan
Menghindari tatapan tajam gagak hitam
Sunyi
Sepi
Setan-setan saling terdiam
Menunggu saat penggusuran
Kediaman terakhir yang menyeramkan
Ini menyakitkan
Tapi setan harus tetap melangkah pergi
Sebab tak ada lagi tempat
Bagi iblis tuk sekedar mengingat jasad
MERINDU MALAM
Di batas pagi kurindukan malam
Saat mentari tak lagi hangat
Panas
Membakar hati yang miris
Melihat malaikat kecil berdendang
Mengiba
Mei 2008
SAMUDRA HATI
Aku yang tak tahu kedalaman hatimu
Terombang-ambing di samudra tak bertepi
Akankah ombak itu akan surut
Atau hatiku yang akan menciut?
Kadang cinta memang memerihkan
Mengiris hati memilin rasa
Namun tetap perih itu manis
Dan hatimu tetaplah lautan yang indah untuk kuselami
Medan, mei’08
ERANGANMU SENIMAN MALAM
Dalam kesepianku kau ada
Mengalunkan kidung malam yang kelam
Suaramu gaduh bersanding gemericik
Bercengkrama dengan dingin dan hati yang beku
Eranganmu seniman malam!
Memakiku yang berteman kesendirian
Eranganmu seniman malam
Mengkhotbahku tuk beranjak dari kepencundangan
28, mar’08
BUTA YANG BUTA
Katakan adakah yang kucari
Hingga malam buta kulewatkan dengan buta?
Adakah ia pantas kutuju?
Ia yang tak kutau siapa
Ia yang tak kutau apa
Jejak-jejak langkah membentuk peta buta di wajah malam
Aku tak tau bagaimana membacanya
Simpang Kampus, 24 April’09
NB : dimuat di harian Sumut Pos, Minggu 20 Feb'11
0 komentar :
Posting Komentar
komentar yg membangun yach..