Pacar Tanpa Huruf "R"

Namaku Lila. Tinggi 160 Cm dengan berat 53 Kg. Kulit hitam. Tapi sama seperti syair dalam sebuah lagu tempoe doeloe, kulit hitam justru membuatku terlihat manis. Rambutku hitam dan lurus bak iklan shampo, meski panjangnya tak pernah melewati bahu. Wajahku tidak bisa dikatakan mulus. Sesekali jerawat singgah dan semakin menambah manis wajahku. Bukannya narsis, tapi begitulah kata kawan-kawanku. Sejak SMA hingga kuliah semester enam aku dikenal sebagai cewek dengan tampak biasa namun punya banyak pacar.
Kebiasaan punya pacar lebih dari satu adalah kebiasaanku sejak SMA. Meski mama dan kakakku sering menasehati, tapi tetap saja aku tak bisa menghilangkan sifat burukku ini.
Ada satu hal unik dari pacar-pacarku. Entah ini sebuah kebetulan atau bagaimana, tiap pria yang pernah menyandang predikat sebagai pacarku selalu punya huruf “r” di namanya. Fakta itu kudapat tak sengaja ketika aku sedang iseng menulis daftar nama-nama pria yang pernah menjadi pacarku. Asli, tak ada satupun yang tak punya huruf “r” di namanya : Indra, Irwan, Rizal, Putra, Zefry, Arif, Hendra, Ariz, Firman, Ardi, Surya, Reza, dan sejumlah nama-nama lainnya yang juga memiliki huruf “r”. Aku senyum-senyum sendiri mendapati fakta penting tak penting itu. Alhasil, sejak saat itu tiap ada cowok yang mendekatiku, hal pertama yang kuperhatikan adalah namanya, punyakah ia huruf “r”? Jika tidak, I’m sory goodbye deh! Entah kenapa aku jadi merencanakan sejarah percintaanku sendiri : semua pria yang jadi pacarku harus punya huruf “r” di namanya. Tidak ada pengecualian.
“Mau sampai kapan kau seperti ini?” Wawan, sahabatku sejak SMA dan berlanjut hingga kuliah melontarkan pertanyaan itu kala kami duduk di bawah pepohonan rindang di kampus. Aku dan Wawan kuliah di kampus yang sama namun beda jurusan. Tapi intensitas pertemuan kami tergolong sering.
“Kita ini udah bukan anak sekolahan lagi La. Udah nggak zamannya lagi punya banyak pacar. Sekarang saatnya kamu tunjukkin kalau kamu bisa jadi cewek setia”
Aku senyum-senyum saja mendengar nasehat Wawan yang entah sudah berapa kali ia lontarkan.
“Hei nona, senyummu tak membuat pertanyaanku terjawab. Yang ada malah aku tak bisa tidur karena teringat senyummu terus-terusan”
“Hahaha.. apaan sih kau Wan?!” ucapku sambil tergelak. Menggodaku dengan rayuan norak seperti tadi adalah kebiasaan Wawan sejak awal kami kenal dulu.
“Makanya jawab pertanyaanku” ia mengacak-acak rambutku
“Mmm… sebenarnya aku juga sudah bosan sih sama makhluk bernama laki-laki”
Wahts!??” Wawan shock. Aku kembali tergelak melihat ekspresinya
“Jangan mikir yang macam-macam ah. Maksudku itu aku bosan pacaran. Aku ingin punya satu orang pacar saja yang benar-benar aku cintai dan mencintaiku”
“Cie..cie.. mencintai dan dicintai, mantap surantap hahaha”
“Yee.. malah ngejek. Aku serius nih. Asal kau tahu ya, sebenarnya aku punya pacar banyak cuma karena aku ingin mendapatkan pria yang benar-benar bisa membuat hatiku bergetar. Tapi nyatanya hingga kini belum kutemukan juga”
Hari beranjak. Kami pun bergegas pulang.
“Sebenarnya pacar idaman kamu tuh seperti apa sih?” Wawan kembali membuka percakapan.
“Aku nggak punya kriteria khusus kok, yang penting itu cowok bisa buat aku jatuh hati padanya dan memiliki huruf “r” pada namanya”
“Sinting!!”
“Kok sinting?!”
“Huruf “r” nya itu yang sinting”
“Hellooo, apa kau tidak memperhatikan kalau semua pacarku selalu punya huruf “r” di namanya”
“Iya kau sudah sering mengatakan itu. Itu kan hanya kebetulan saja. Kau pikir mentang-mentang nama mereka ada huruf “r” nya sudah menjamin kau cocok dengan mereka. Buktinya mantan-mantanmu itu. Kau sendiri kan yang bilang kalau tak satupun dari mereka yang berhasil membuat kau jatuh hati”
“Bodoh ah. Pokoknya harus ada huruf “r” nya”
“Haruskah aku mengganti nama untuk mendapat tempat di hatimu?” langkahku terhenti mendengar ucapannya. Kupandangi ia lama.
“Aku sudah lama menyimpan rasa ini, apa kau tak menyadarinya?” aku masih diam. Kusadari selama ini Wawan selalu ada untukku bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun dalam hidupku. Namun tak pernah terpikirku kalau rasa yang ia miliki bukan rasa persahabatan seperti yang kurasa.
“Jangan becanda ah! Aku mau pulang” kembali kulangkahkan kaki. Ia mengikuti.
“La aku serius”
Kusetop angkot dan segera masuk ke dalamnya. Tak peduli dengan tatapan hampa Wawan di seberang jalan.
*
“Kau masih tak percaya ucapanku?” pertanyaan Wawan tak mampu kujawab. Sudah sebulan sejak ia mengungkapkan perasaannya aku selalu menghindar. Tapi sore ini aku tak berkutik saat tiba-tiba ia sudah di hadapanku saat aku berjalan menyusuri jalanan kampus, hendak pulang seorang diri.
“Apa-apaan sih Wan? Kamu itu sahabatku”
“Aku tak percaya kau hanya menganggapku sahabat” ucapannya telak di telingaku. Aku tak mampu berkata. Kuakui saat-saat tertentu sering kurasakan getaran yang sulit kuartikan jika bersamanya. Tapi aku tak yakin kalau itu melebihi sebuah rasa persahabatan.
“La”
“Wan kita itu sahabatan sudah lama. Jangan merusaknya karena masalah sepeleh seperti ini”
“Aku tak hendak merusaknya. Justru ingin membuatnya lebih indah”
“Sudahlah Wan, jangan memaksakan sesuatu”
“Apa karena aku tak memiliki huruf “r” di namaku?”
“Kau sudah tahu jawabannya, kenapa masih bertanya. Aku ingin semua pria yang menjadi pacarku mempunyai huruf “r” pada namanya”
“Aku tak ingin jadi pacarmu La”
“Maksudmu?” aku tak mengerti
“Aku tak ingin jadi pacarmu, melainkan jadi suamimu”
“Wan kau…”
“Jika suatu saat kau sudah siap, katakan padaku. Aku akan melamarmu”
Dedaunan berjatuhan tersapu angin. Wawan masih menatapku tak berkedip. Aku menemukan kesungguhan disana. Dan entah kenapa aku jadi tak peduli apakah ia punya huruf “r” atau tidak di namanya.
“Trimakasih La”
Wawan memelukku dan membisikkan kalimat itu saat akhirnya aku mengangguk.
“Oya aku ingin mengatakan sesuatu” ia melepaskan pelukannya
“Apa?”
“Kau lupa ya kalau nama panjangku Zuhairiawan Simbolon? Ada huruf “r” nya kan?”
Whats!!!”
Kami tergelak bersama.
***
 Dimuat di Medan Bisnis, Minggu 22 Mei 2011
Share on Google Plus

About nebula

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar

komentar yg membangun yach..

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com